Lelah Dan Menyerah
-26 April 2017
Untuk kamu, yang membunuh tanpa menyentuh
Aku tak ubahnya seperti bintang dalam hidupmu. Selalu ada dalam hari-harimu, menemanimu kemanapun dan kapanpun, baik siang maupun malam. Aku masih ingat saat kau hanya menganggapku ada ketika gelapmu datang, akupun terlihat begitu terang dimatamu. Namun, saat terangmu datang. Kau tak pernah lagi menganggapku ada, aku tergantikan oleh matahari yang bersinar lebih terang. Mungkin dipikiranmu, aku memang ada saat gelap saja, sehingga kau membutuhkanku saat hidupmu terasa gelap juga. Namun tanpa kau sadari aku selalu ada di gelap dan terangmu, hanya saja aku kalah oleh sosok baru yang lebih terang. Saat itulah aku memilih jatuh, dan perlahan hancur oleh tekanan atmosfer bumi
Sampai akhirnya akupun memilih pergi. Mungkin aku yang salah atau bisa jadi memang kamu yang salah telah meninggalkanku begitu saja. Aku sudah berusaha untuk bisa memahamimu berkali-kali, akan tetapi kamu terlalu egois dan keras kepala. Aku terlalu lelah, sampai akhirnya aku memilih menyerah. Jangan hanya merasa dilukai, jika tanpa sadar kamu malah lebih sering melukai. Aku berhenti mengejarmu. Bukan karena cintaku telah habis. Namun aku menyadari ada banyak hal yang diciptakan Tuhan diluar batas kemampuan kita. Sekedar kau tahu saja, perasaanku masih saja untukmu. Masih sama seperti saat aku pertama kali menyatakan cinta padamu, aku masih ingin hanya kau saja selamanya. Namun aku paham. Adakalanya aku memang harus meyerahkan segalanya pada Tuhan. Saatnya memintamu dengan iman.
Untuk kali ini aku menyerah, sudah cukup sampai titik ini aku bertahan. Bukan karena tidak ingin berdekatan, tapi hati selalu saja enggan. Sudah cukup sampai titik ini aku berjuang untuk cinta yang selalu ku agungkan, namun tak pernah terbalaskan. Sudah cukup sampai titik ini aku terbuai cinta yang salah, cinta yang tak pernah berpihak. Entah untuk yang keberapa kali aku harus larut dalam kesedihan. Kau biarkan senang lalu kau jatuhkan. Kau biarkan bertahan lalu kau tinggalkan. Kau biarkan nyaman namun kau lepaskan. Perkiraanku selalu tak sesuai, mendambakan sosok yang selalu ku inginkan. Namun nyatanya, hanya sebuah mimpi yang tak tersampaikan.
Jika suatu saat kamu mendengar kabar bahwa aku telah jatu cinta lagi. Percayalah bahwa untuk melaluinya, aku harus melewati ratusan malam dengan harapan kau akan kembali. Dan ratusan kali juga aku kecewa karena ternyata kau tak kunjung kembali. Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar dihidupku. Cinta memang tidak perlu ditemukan, Cintalah yang akan menemukan kita. Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangisi sesuatu yang telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi. Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu. Seperti sungai yang mengalir. Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.
Dariku, yang menerangi, menemani, lalu ditinggalkan saat hati tak lagi sedih.
Komentar
Posting Komentar