Cerita Yang Mulai Pudar
Setelah banyak hal-hal yang telah kita lewati, atas canda dan tawa yang kita lontarkan masing-masing, atas segala cerita dengan perjalanan yang panjang, atas segala kisah yang kini sudah menjadi hambar bahkan mulai pudar.
Aku masih ingat betul, bagaimana pertama kali kamu mendekatiku dan melakukan hal konyol sederhana hanya untuk membuat aku bahagia. Sehingga merasa tentram dan aman sampai aku terlampau bersandar dengan nyaman.
Aku sesungguhnya benar-benar tak mengerti, atas apa yang sudah kamu lakukan selama ini. Kehadiranmu untuk menjadi pelengkap atau hanya ingin membuat aku terperangkap dalam dekap, lalu pergi begitu saja meninggalkan harap.
Kamu yang telah pergi, namun aku yang masih kehilangan energi. Kamu pergi tak hanya mengambil hati, namun juga membawa jiwaku yang kemudian tak kamu ganti, hingga aku seperti ingin mati.
Seharusnya aku lebih bisa menjaga diri, menahan perasaan dan tak membawanya terlalu jauh sebab inginku milikimu ternyata malah membuatku jatuh. Memang aku yang salah, aku yang telah membiarkan angan menggerogoti diriku yang payah.
Seharusnya aku lebih bisa menjaga diri, menahan perasaan dan tak membawanya terlalu jauh sebab inginku milikimu ternyata malah membuatku jatuh. Memang aku yang salah, aku yang telah membiarkan angan menggerogoti diriku yang payah.
Setidaknya aku pernah berjuang, hingga akhirnya menyerah oleh keadaan. Karena aku bukan hujan yang tetap kembali meski telah jatuh berkali-kali. Kini aku berusaha untuk tetap tegar menjalani hidup tanpamu, aku tertawa meski sebetulnya masih ada luka yang menganga, aku tersenyum meski sebetulnya duka seperti menusuk dengan jarum.
Aku memilih bungkam, sebab kenyataan telah menikam. Aku tak lagi berbicara dan membicarakan apapun soal rasa, aku memendam semua dalam diam.
Sampai akhirnya aku hanya harus percaya bahwa setiap manusia diciptakan berpasang-pasangan tak perlu ada yang aku khawatirkan. Dan selalu ingat bahwa yang terbaik akan datang disaat yang tepat.
Maka, aku akan bersabar karena semua ada masanya, masa dimana aku harus menikmati masa-masa kesendirianku sebelum menikmati masa-masa berdua bersama pasanganku.
Karena sejatinya yang terbaik akan datang bersama kebaikan dari Pencipta-Ku. Karena itu aku tidak perlu khawatir dengan apa yang akan aku dapatkan di hidupku, sekarang.
SA, 29 Agustus 2018.
Komentar
Posting Komentar