[ Untuk Kamu ]

Di manapun kamu berada,
kuharap rintik hujan tetap mengingatkanmu bahwa aku ada.
Di setiap pahit kopi yang kau seduh,
kuharap itu menjadi pesan bahwa di sini ada rindu yang semakin gaduh.
Di helai malam yang kau kira kelam,
kuharap kau tahu bahwa kau menjelma dengan indah di puisiku bagai pualam.
Dan ketika larik-larik ini kubuat, ketahuilah bahwa perpisahan kita kemarin masih terasa menyayat.

Aku tidak peduli kau bilang di semesta yang lain ada kau dan aku yang tak terpisah, mewujud dalam bentuk yang beda sampai kiamat tiba,
terserah.

Aku tidak peduli karena faktanya saat ini, aku hanya ingin kau ada di sisi—

maka dengan sajak ini kupanggil kau kemari.

Aku tidak peduli jika rasaku disebut paling lacur karena memang tanpamu asaku hancur lebur.
Aku tidak peduli jika rinduku disebut jalang, karena memang hanya padamulah segala diksiku berpulang.

Komentar

Postingan Populer