Napasmu menggelayut pelan di telingaku. Dengan rapi kamu eja namaku berkali-kali. Begitu indah dan benar. Setiap jengkal wajahmu terpahat di relung hati. Begitu mempesona tanpa sedikitpun gelisah.

Pelukmu tuntas hancurkan lelahku. Sisa-sisa kantuk menulis semalaman, guratan mata panda di pelupuk mataku, segera hilang ketika tubuhku hanyut dalam frekuensimu. Begitu dekat telingaku dengan dadamu, hingga bisa kudengar debaran jantungmu, helaan napasmu, desah suaramu yang kerap memanggil namaku.

Semakin aku jatuh cinta pada suaramu. Semakin jauh aku memberikan rasaku padamu. Semakin hebat kamu mengutak-atik isi hatiku, hingga entah mengapa perasaanku kini hanya berporos padamu.

Pelukan ini tidak pernah salah, kecupan ini tidak pernah salah, semua kata cintamu juga bukan kesalahan. Kita menjalani segalanya dengan benar. Mengikuti ke mana jemari cinta membawa. Aku dan kamu sibuk tenggelam dalam rasa yang hanya kita pahami berdua.

Komentar

Postingan Populer